Kepada Media, Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Jawa Barat Diah P Momon yang didampingi juga ole Putri Ilmia Dzikri Anindhita, Jaka Sembada Prayoga, Sony Hadi Saputra, M. Fathurahman N dan Windi Eka P, mengatakan bahwa di periode kedua kepemimpinannya di Komnas PA Jawa Barat ini. Struktur organisasi baik di provinsi dan Kota/Kabupaten akan di lakukan penguatan oleh SDM yang berkompeten dan profesional. Selain itu, Komnas PA Jawa Barat juga akan mempererat kerjasama dengan pihak pihak yang dapat memberikan kontribusi positif bagi Komnas PA. Seperti kerjasama dengan media dan berbagai pihak lainnya.
Sementara itu, Sekretaris Terpilih Komnas Perlindungan Anak (PA) Jawa Barat Putri Ilmia Dzikri Anindhita, SH, MH juga menambahkan bahwa selama ini Komnas PA Jawa Barat telah bersinergi positif dengan jajaran kepolisian. Menurut Putri, Komnas PA juga melakukan penguatan dengan memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada jajaran personel Polri yang telah berhasil mengungkap kasus kejahatan terhadap anak.
Terkait marak kasus bullying akhir akhir ini, anggota Komnas PA Jabar Jaka Sembada Prayoga, S. Psi mengutarakan bahwa ke depan Komnas PA Jawa Barat akan memaksimalkan pendekatan preventif ke level yang paling mendasar dalam masyarakat yaitu lingkungan rumah dan sekolah. Dengan memperbanyak sosialisasi terkait bahaya bullying di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Ketua terpilih Komnas Perlindungan Anak (PA) Jawa Barat juga kembali mengatakan bahwa Provinsi Jawa Barat adalah Provinsi dengan kasus kejahatan terhadap anak yang paling tinggi di Indonesia. Dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia dan juga anggaran tentu menjadi tantangan tersendiri bagi jajaran Komnas Perlindungan Anak (PA) Jawa Barat.
Diah P Momon juga mengapresiasi dan merasa bangga kepada seluruh jajaran pengurus Komnas Perlindungan Anak (PA) Jawa Barat yang telah banyak berbuat di tengah segala keterbatasan bahkan hingga merogoh kocek sendiri dalam menangani suatu kasus.