SAMBASNEWS.id – Pembahasan RAPBD murni 2024 sedang berjalan, disesalkan mendapatkan kabar pembahasan hari kemarin Selasa tanggal 21 Nopember 2023 yang dilaksanakan di hotel Kamboti Lemahneundeut dikabarkan dead lock.
Ketika Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) KBB ditanya pendapatnya oleh wartawan, Gunawan Rasyid Ketua LAKI mengatakan tidak elok dan tidak mencerminkan ruh sebagai wakil rakyat, justru kecurigaan dugaan adanya tarik menarik hanya untuk kepentingan pribadi, ujarnya.
Semua kita tahu, bahwa kondisi anggaran di KBB sedang tidak baik-baik saja, akibat implementasi manajemen pemerintahan KBB yang yang carut marut dimasa kepemimpinan Bupati KBB sebelumnya, sehingga dampaknya dirasakan setelah dilantiknya PJ Bupati KBB Arsan Latif yang strick dengan aturan dan perundang-undangan, ucap Guras.
Guras merasa miris belakangan sering mendengar ada oknum anggota DPRD yang kerjaannya marah-marah dengan nada tinggi kepada beberapa OPD, hanya karena strategi agar bisa diakomodir kepentingannya, sehingga timbul pertanyaan, dia itu preman, atau wakil rakyat ? matakna masyarakat kudu beunta, ulah dipilih deui dewan nu kitu mah, hanya mementingkan perutnya sendiri, ucapnya.
Para OPD pun harus jujur dan bisa membuka diri secara transparan, korelasi antara kegiatan dengan kondisi kas daerah saat ini, jangan sampai kewajiban bayar hutang tidak terselesaikan dan semakin menumpuk.
Untuk meminimalisir persoalan keuangan yang lebih parah di Pemkab Bandung Barat, LAKI mengusulkan adanya FGD bedah anggaran dengan melibatkan berbagai stakeholder untuk menemukan akar masalah dan menemukan solusi kongkrit agar para OPD memberikan data kepada TAPD lebih valid dan akuntabel, sehingga laporan TAPD kepada PJ Bupati KBB lebih mudah dicermati dan dianalisa secara rasional agar bisa dieksekusi tanpa ekses, pungkas Guras.
(Mang Sambas)