LBP2: Kegelisahan Kepala SD dan SMP Karena Terlambatnya Pencairan BOS

CIMAHI,, SAMBASNEWS.id – Kegelisahan para kepala SD dan SMP di Kota Bandung dan Kota Cimahi terasa sebagai akibat terlambatnya pencairan dana BOS 2023.

Seperti yang disampaikan Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Kota Cimahi-KBB Dadan Sambas, Jum’at 3 Maret 2033. Bahwa situasi ini ditakutkan akan mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Bacaan Lainnya

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan anggaran utama yang didapatkan oleh SD dan SMP, dengan terlambatnya pencairannya secara otomatis bisa mengganggu kegiatan di sekolah apalagi RKAS harus dilaksanakan dengan berbagai anggaran pengeluaran serta kegiatan, ujar Dadan.

Ketua LBP2 Kota Cimahi-KBB Dadan Sambas

Untuk sekolah dengan kemampuan finansial yang mumpuni terlambatnya pencairan dana BOS tidak akan menjadi masalah, tetapi untuk sekolah-sekolah yang tidak memiliki dana cadangan akan terasa menyesakkan sekaligus membuat satu kegelisahan. Terlambatnya Pencairan dana BOS tidak akan menjadi satu alasan dengan pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan, baik untuk pengeluaran operasional rutin, honor guru serta biaya kegiatan lainnya.

Pemberlakuan kurikulum merdeka dengan konsep merdeka belajar maka banyak kegiatan-kegiatan yang harus diikuti serta dilaksanakan oleh sekolah, sedangkan anggarannya tidak ada, maka dana talang atau mungkin dana pribadi menjadi satu solusi, ujar Dadan.

Dengan kondisi pencairan BOS untuk SD dan SMP yang dibagi 2 termin pembayaran atau per 6 bulan, biar tidak menjadi satu masalah idealnya dana Bos ini dicairkan di awal semester, dan khusus untuk anggaran 2023 ini cepatlah dicairkan sehingga tercipta satu kondusifitas di sekolah bukan satu kegelisahan, pungkas Dadan.

(Mang Sambas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar