Nasib Guru Honorer Negeri dan Swasta Yang Tidak Lolos Seleksi PPPK

Bandung, Sambasnews.id – Dinamika dikotomi antara sekolah negeri dan sekolah swasta dengan berbagai permasalahannya masih belum menemukan titik terang, terlebih lagi setelah adanya regulasi penerimaan P3K guru swasta yang pada kenyataannya mendapatkan angin segar diterima menjadi P3K dan selanjutnya ditempatkan di sekolah negeri.

Hal ini Tentunya memiliki dampak yang idealnya harus dipikirkan oleh seluruh entitas pendidikan terutama bagi para pemegang kebijakan karena dengan berpindahnya para guru honorer swasta yang lolos P3K maka ada dua kemungkinan permasalahan yang muncul selain kekosongan guru-guru di sekolah swasta di mana guru swasta itu pindah ke sekolah negeri sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah dan hal ini tentunya akan memberikan dampak kepada para guru honorer di sekolah negeri yang tidak lolos seleksi P3K karena tergeser oleh kehadiran guru swasta yang lolos P3K dan ditempatkan di sekolah di mana guru honorer tersebut berada.

Bacaan Lainnya

Masalah lain muncul manakala sekolah swasta yang kekurangan guru honorer harus menutupi kekurangan formasi gurunya dengan guru honorer murni terutama dengan kekuatan anggaran BOS yang sebagiannya dipergunakan untuk belanja gaji pegawai.

Dan ini akan sangat terasa bagi sekolah swasta yang kecil dan jumlahnya sangat banyak.

Drs.Cucu Saputra, M.M.Pd Ketua PGRI kota Bandung mengatakan kehadiran dinamika permasalahan ini bukanlah hal yang sangat simple, hal ini menjadi cukup pelik karena secara nyata banyak sekolah swasta termasuk sekolah swasta yang kecil yang tidak menutup kemungkinan akan Kehilangan guru honorer nya yang selama ini mengabdi di sekolah tersebut, Selain itu manakala sekolah swasta itu dituntut untuk menghadirkan guru pengganti maka permasalahan lain muncul terutama berhubungan dengan kekuatan anggaran BOS
yang dimiliki oleh sekolah swasta tersebut.

Drs.Cucu Saputra,M.M.Pd Ketua PGRI Kota Bandung

Pengelola sekolah swasta diharapkan untuk senantiasa melakukan komunikasi yang intens dengan Dinas Pendidikan karena saya sangat meyakini bahwa masalah ini menjadi perhatian Disdik juga.

Selain itu harus terbangun pola simbiosis mutalisme tentang pemetaan guru ini.

Yang jelas pengelola sekolah swasta jangan terburu-buru untuk melakukan perekrutan guru akibat kekurangan guru tersebut dengan kawalan regulasi dari Pemerintah melalui Disdik Kota Bandung.

Secara inti kita sangat berharap upaya penyelamatan guru baik itu guru honorer yang di negeri maupun kekurangan guru di sekolah swasta dapat berjalan sesuai yang kita harapkan bersama karena pemerintah secara nyata banyak berterima kasih kepada para guru honorer yang selama ini banyak membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat, tegas Cucu.

 

(Kang Amat)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *