Pada intinya guru sebagai pembimbing di sekolah, hanya mengenalkan alat dan perangkat pada seluruh siswa dan merekalah yang memilih minatnya kemana. Jadi setelah “dibuka kunci” maka siswa sendiri yang melakukan pengembangan program-program yang ada, dan banyak di atas ekspektasi yang diharapkan.
Agus berharap semua karya yang dihasilkan bisa memiliki manfaat dan menjadi solusi di masyarakat. Banyak karya siswa yang masuk di play store dengan jumlah pengikut yang banyak, malah ada satu game yang dibeli oleh orang Rusia dengan harga 60 juta rupiah. Selain itu siswa yang melanjutkan pendidikan pun ada yang masuk langsung di semester 5. Jadi pada intinya kolaborasi seluruh warga sekolah SMKN 1 Cimahi dan dukungan manajemen lah sehingga berbagai prestasi dan inovasi dapat terlaksana, pungkas Agus Rahmawan.
Pada open house SMKN 1 Cimahi banyak karya inovasi yang ditampilan diantaranya alat pendeteksi kebakaran, alat pendeteksi gempa, alat pendeteksi longsor, aplikasi game original karya siswa, sensor pintu rel kereta api, dan berbagai karya lainnya yang sangat bermanfaat. Selain itu diadakan pula workshop bekerja sama dengan Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dalam acara “Workshop On Calibration Of Industrial Measuring Intruments (Pressure Transmitter and Vernier Caliper).
(Dadan Sambas)