Sektor ke tiga adalah masyarakat. Masyarakat merupakan lingkungan sekunder atau kedua setelah lingkungan keluarga. Lingkungan yang dekat dari para siswa tinggal. Lingkungan dimana mereka mengenal teman-teman bermain. Lingkungan dimana mereka belajar akhlak dari teman-teman yang mendapatkan pengaruh dan didikan dari Orang tuanya dengan beragam pemahaman dan keilmuan yang akan dicontoh oleh anak-anak mereka. Jika memang pemahaman atau keilmuan dari Orang tua/Wali siswa temannya minim, sehingga berdampak pada rusaknya perilaku Orang tua/Wali siswa kepada anak-anaknya maka bersiaplah anak-anak kita akan mendapatkan pengaruh atau bahkan menjadi sasaran pelampisan atau korban darinya.
Sekolah tetap berupaya menjalin kerjasama yang baik dengan pihak masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat. Masyarakat dan tokoh masyarakat telah memiliki data atau informasi mengenai perilaku individu atau kelompok di masyarakatnya baik aktivitas positif atau negatif. Data tersebut dapat dipetakan dan dijadikan sumber informasi bagi sekolah bersama masyarakat dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan arahan, pembinaan baik secara individu atau kelompok. Mereka akan mendapat pembinaan, pelatihan agar memiliki aktivitas positif. Pihak-pihak lain dapat bersinergi seperti aparat keamanan, organisasi profesi, KPAI, konselor, Bimas, Penyuluh agama, Dinas Sosial, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Kesehatan untuk bersama-sama membenahi moral perilaku anggota masyarakat dengan terprogram dan terencana. Sehingga bersama pemerintah, masyarakat, Orang tua dan sekolah dapat seiring sejalan berupaya membina penguatan perlaku positif bagi seluruh masyarakat dapat tercipta.
Baca berita di halaman selanjutnya…