Bandung, Sambasnews.id – Pandemi COVID-19 yang hadir hampir 2 tahun telah memberikan dampak terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia.
Dampak lain yang dihadirkan seperti yang direlease akhir-akhir ini diantaranya semakin baiknya kualitas udara dan recovery ozon.
Namun keberadaan pandemi pun tidak lantas bebas dari permasalahan yang mungkin terlupakan oleh banyak pihak yaitu hadirnya sampah medis terutama sampah medis COVID-19.
Rahmat Suprihat, Pegiat Peduli Lingkungan Jawa Barat (Pelija) mengatakan bahwa kita memiliki keseriusan untuk mengeksplorasi penyelesaian pengelolaan sampah medis terutama sampah medis COVID-19.
Kita sangat berharap agar pihak pihak-pihak terkait dapat memberikan informasi akurat tentang bagaimana sampah medis itu dikelola dengan cara dan SOP yang benar.
Selain itu pencemaran sungai oleh berbagai macam material yang selayaknya tidak hadir di sungai terutama sungai-sungai yang selama ini dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan aktifitasnya masih terjadi dan ini merupakan sebuah bentuk kelalaian dari pihak-pihak terkait terutama SKPD yang secara Undang-Undang diamanati sebagai bagian dari tugasnya.
Kita akan melakukan investigasi ke lokasi sungai tersebut, melakukan penelitian laboratorium dan akan menyampaikan hasil kajiannya kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait.
Hal ini disampaikan pada saat Rencana Refleksi Akhir Tahun Pelija di Jalan Pelajar Pejuang 45 No. 21 Bandung. Hadir pada kegiatan tersebut Direktur Eksekutif Pelija Ir. H. M.Q Iswara, AIFO, Buyung Ikhsal Dir. Investigasi Pelija dan semua pengurus Pelija.
(Kang Amat)