Kedua, Keinginan mencoba dan meniru
Dampak lain yang dirasakan anak setelah melihat pornografi adalah keinginan untuk mencoba dan meniru. Ini berkaitan dengan terpengaruhnya mirror neuron. Mirror neuron adalah sel-sel otak yang mampu membuat anak seperti merasakan atau mengalami apa yang ditontonnya, termasuk pornografi. Hal ini dapat mendorong anak untuk mencoba dan meniru apa yang dilihatnya.
Ketiga, Mulai melakukan tindakan seksual
Jika tidak diawasi, anak-anak yang terpapar pornografi ini bisa saja mencoba melakukan tindakan seksual untuk mengatasi rasa penasarannya. Apalagi jika mereka sudah remaja, jika tidak diberikan pendidikan dan pemahaman seksual yang baik, keinginan melakukan Tindakan Tindakan seksual sulit dicegah.
Keempat, Penyimpangan Perilaku Seksual
Anak yang kecanduan pornografi, bisa menangkap pesan yang salah, misalnya beranggapan bahwa kasih sayang antara pasangan diukur dari kepuasan seksual. Selain itu, memiliki resiko kecenderungan penyimpangan perilaku seksual saat dewasa, misalnya melakukan seks bebas, orientasi seksual yang berpotensi menyimpang seperti penyuka sejenis atau malah melakukan hubungan seks dengan hewan. Atau bisa saja ketika dewasa akan terjerat tindak pidana, seperti kejahatan seksual dan terjerat bisnis pornografi
“Ketika anak mulai mengenal pornografi, orangtua harus melakukan berbagai hal dalam memberikan pengertian tentang bahaya pornografi dan pemahaman mengenai organ seksual mereka, bukan malah mengecamnya. Selain pendidikan seks, orang tua juga perlu mengenalkan bahaya pornografi juga membatasi akses pada gawai,” pungkas Retno
Jakarta, 24 Januari 2023
Retno Listyarti (Pemerhati Anak dan Pendidikan), Cp : 085894626212
(Mang Sambas)