Penjurusan di SMA Ditiadakan Pada Kurikulum Baru 2022

Kurikulum Prototipe

Meski bersifat opsional, sekolah dapat menggunakan Kurikulum Prototipe sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran. Kurikulum ini juga sudah diujicobakan pada 2500-an sekolah di seluruh Indonesia melalui Program Sekolah Penggerak.

Bacaan Lainnya

“Kurikulum Prototipe tidak disebut sebagai Kurikulum 2022 karena pada tahun 2022 sifatnya opsional. Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran,” ucap Anindito, Senin (20/12).

Kurikulum Prototipe sengaja dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa, terutama pada jenjang SMA

Baca Juga : Nadiem Ingatkan Pemda Soal Gaji PPPK 2021

Artinya, kurikulum ini akan memberi kesempatan bagi siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.

Selain itu, Kurikulum Prototipe akan menghilangkan jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Jadi, siswa dapat mengambil mata pelajaran yang sesuai dengan tujuannya.

“Misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil Matematika lanjutan dan Fisika lanjutan, tanpa mengambil Biologi. Ia boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, Bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana kariernya,” jelas Anindito.

Meski bisa meramu sendiri, kombinasi mata pelajaran yang diambil siswa nantinya tetap akan melibatkan peran guru BK.

Pos terkait