Oleh: Dr. Hj. Neuis Marpuah
Dosen IAI Persis Bandung (Alumni S2 dan S3 Universitas Islam Nusantara)
SAMBAS NEWS – Di tengah perkembangan zaman yang semakin dinamis, kemampuan non-teknis atau soft skill menjadi salah satu kunci utama untuk meraih kesuksesan, baik dalam pendidikan, karir, maupun kehidupan sosial.
Soft skill membantu individu beradaptasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan baik di berbagai situasi.
Artikel ini akan membahas pengertian soft skill, manfaatnya dalam pendidikan, urgensinya bagi pendidik, serta dampaknya terhadap kepuasan batin.
Soft skill dapat didefinisikan sebagai kemampuan non-teknis yang mendukung interaksi sosial dan profesional seseorang. Berikut adalah definisi soft skill dari beberapa ahli:
1. Definisi Umum:
Heineman & Freeman (2016): Soft skill adalah kemampuan non-teknis yang memungkinkan individu berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
Byrne (2012): Keterampilan ini tidak terkait langsung dengan pekerjaan, tetapi sangat memengaruhi kesuksesan karir.
Goleman (1998): Soft skill mencakup kemampuan emosional dan sosial yang mendukung keberhasilan individu.
2. Definisi Spesifik:
Kemendikbud (2013): Soft skill meliputi komunikasi, kerja sama, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah.
OECD (2018): Soft skill mencakup komunikasi, kerja sama, dan adaptasi terhadap perubahan.
UNESCO (2019): Soft skill terdiri dari literasi, numerasi, dan kemampuan sosial.