SAMBASNEWS.id – Bukan hal baru kehadiran Artificial Intelligence (AI) menjadi polemik berkepanjangan di tanah air hingga menuai banyak spekulasi pendapat dari berbagai macam sudut pandang.
AI sendiri merupakan kecerdasan buatan yang diperuntukkan untuk membantu kerja manusia dalam pengambilan keputusan hingga penyelesaian masalah yang berfokus pada sistem komputer. AI sendiri memiliki kemampuan pemahaman dan pemikiran yang hampir mendekati manusia.
Teknologi pendekatan pada AI mencakup pembelajaran mesin, jaringan saraf tiruan dan pemrosesan bahasa alami yang digunakan dalam berbagai macam industri seperti kesehatan, otomotif, keuangan dan industri lainnya.
AI juga dapat digunakan untuk menilai proses dalam kemajuan belajar, digunakan sebagai panduan dan asisten dalam merancang suatu ide yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran.
Akan tetapi, kekhawatiran timbul dan menjadi perdebatan luas dikarenakan fungsi AI seolah dapat menggantikan peran manusia di masa depan, dimana pekerjaan manusia ditakutkan dapat diambil alih oleh kecerdasan buatan. AI juga dikhawatirkan dapat menurunkan efisiensi dalam belajar sehingga menghambat perkembangan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis para pelajar, terbukti dengan rilisnya sebuah web chat berbasis bot ChatGPT, dan web AI lainnya yang dapat diakses dengan mudahnya namun disalahgunakan.
Kemajuan teknologi jika tidak dibarengi dengan kemampuan yang bijak dalam penggunaannya dapat berakibat ketidakseimbangan dalam berbagai aspek, salah satunya di bidang pendidikan.
Pentingnya bijak dalam penggunaan AI dikarenakan informasi yang disediakan oleh AI tidak sepenuhnya selalu akurat, transparan dan dapat dipercaya akuntabilitasnya dalam menyelesaikan suatu masalah, sistemnya pun belum menjamin keamanan, akurasi, dan transparansi bagi penggunanya. Oleh karena itu penting untuk terlebih dahulu memahami keterbatasan AI.
(Nazwa Fauzya)