Pada masa awal pendaftaran, katanya, sebagian besar pendaftar mengakses website pendaftaran dan akhirnya server berkali-kali bermasalah.
Namun, ujarnya, hal itu sudah diatasi. Semua sekolah di Jabar juga sudah disiagakan untuk membatu para peserta didiknya mendaftar ke sekolah tujuan.
Namun, ia mengingatkan, masih adanya stigma sekolah unggulan di setiap kota dan kabupaten bisa menimbulkan masalah.
Stigma sekolah favorit membuat daftar pendaftar menuju sekolah tersebut sangat panjang.
“Itu menjadi gambaran bahwa proses standarisasi untuk nilai atau kualitas lulusan itu masih belum merata,”tuturnya.
Hal yang perlu ditingkatkan adalah transparansi semua sekolah dalam proses pendaftaran.
“Saat menjelang pengumuman gitu ya, kadang terjadi ketidaktransparan. Jadi tidak munculnya jarak yang dikhawatirkan para pendaftar.”
“Jangan sampai ada yang bermain di sini, memanfaatkan ini untuk keuntungan pribadi,” pungkasnya.
(Red)