Praktek Learn, Unlearn dan Relearn bagi Para Pembelajar

(Orang yang buta huruf pada abad ke-21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, tetapi mereka yang tidak bisa mempraktikkan learn, unlearn, dan relearn)

Ini merupakan pernyataan dari Alvin Toffler, seorang penulis dan filsuf, yang dikutip oleh Forbes.

Bacaan Lainnya

Sebenarnya, apa itu Learn, Unlearn, dan Relearn? Mengapa ia begitu penting di zaman sekarang ?

Learn, unlearn, dan relearn adalah sebuah konsep atau proses belajar. Konsep ini hadir sebagai tuntutan perkembangan zaman. Dengan teknologi yang terus berkembang, perubahan tentu tak bisa dihindari. Ini membuat kita harus selalu belajar hal-hal yang baru.

Selain karena perkembangan teknologi, konsep ini juga bisa digunakan saat apa yang kita ketahui ternyata kurang benar. Akhirnya, kita perlu belajar versi lain, atau berdasarkan riset terkini yang lebih tepat.

Soal kemampuan learn, unlearn, dan relearn yang disebut oleh Alvin Toffler sebagai tolok ukur apakah seseorang termasuk buta huruf pada abad ke-21, atau tidak ?

Prof. Cecep Darmawan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sekaligus Pengamat Kebijakan Pendidikan, mengatakan bahwa Konsep learn, unlearn dan relearn merupakan sebuah konsep belajar berkesinambungan artinya belajar tidak mengenal batas waktu. Sementara itu hasil pendidikan pun bukan hanya bicara masalah kecerdasan intelektual apalagi hanya sebatas dapat membaca.

Pos terkait