Berdasarkan informasi dari Kepala UPTD PSTR Arief Perdana overload sampah sebetulnya sudah sangat lama karena kapasitas awal sebagai TPAS -/+ 1.9 juta ton, hari ini -/+ 24.juta ton, dan dalam menghadapi kedaruratan sejak tanggal 8 november 2024 TPK Sarimukti sudah overload dan kalau dipaksakan akan terjadi longsor tumpukan sampah tersebut, kami sebagai masyarakat KBB tidak ingin mengulang tragedi TPA Leuwigajah yang menelan 146 jiwa akibat tumpukan sampah longsor dan terjadi ledakan karena adanya gas metan di dalamnya.
Kenapa UPTD PSTR tidak menggunakan TPA LEGOK NANGKA sebagai alternatif kedaruratan dalam penanganan sampah di Bandung Raya…. ada apa dengan Legok Nangka sudah menghabiskan ratusan milyar sejak 2010 hingga saat ini masih belum selesai..?????
LAKI bersama masyarakat KBB tetap dalam sikapnya menolak perluasan dan harus menutup TPK SARIMUKTI, Bandung Barat bukan tong sampah dan 1,8 jt semuanya manusia bukan tikus, pungkas Guras. (Red)***