“Apa yang sudah dilaksanakan, di antaranya 13 program prioritas sudah berjalan. Salah satunya insentif guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun, anggaran paling besar se-Indonesia. Di daerah lain paling besar Rp 15 miliar,” katanya.
Bupati Bedas juga turut menjelaskan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Program ini digulirkan karena bank emok masih merajalela di Kabupaten Bandung.
“Selama 3,5 tahun sudah menyelesaikan 5 rumah sakit. Selain itu, program Besti (Beasiswa Ti Bupati), peningkatan insentif RT, RW, Linmas, BPD, LPMD, dan 20 kader PKK di setiap desa. Namun untuk tahun 2025, semua kader PKK akan mendapatkan insentif dan BPJS Ketenagakerjaan. Pemerintah sudah menganggarkan untuk 51.000 kader PKK mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan. Mulai Januari 2025, semua kader PKK mendapatkan insentif,” tuturnya.
Termasuk RT, RW, perangkat desa, kepala desa, BPD, lanjutnya, yang sebelumnya sudah menerima BPJS Ketenagakerjaan, pada tahun 2025 diberikan tambahan atau ditingkatkan manfaatnya. Yaitu ada tiga manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan itu, pertama jaminan kecelakaan, kedua jaminan kematian dan ahli warisnya akan mendapatkan santunan, serta ketiga jaminan hari tua.
“Mulai Januari 2025, jika ada yang meninggal dunia ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta ditambah Rp 174 juta untuk biaya pendidikan (beasiswa) ahli warisnya, sehingga totalnya sebesar Rp 216 juta,” ujarnya.