“Ya memang kadang penganggaran di kesekjenan itu tanpa sepengetahuan anggota sehingga menyebabkan anggota yang di-bully. Kalau kami lebih baik itu ditunda sajalah,” ujar Baidowi.
Hal ini berbeda dengan pernyataan Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar yang menyebut banyak permintaan anggota Dewan untuk mengganti gorden di rumah jabatan mereka.
“Sejak tahun 2020 memang banyak permintaan dari anggota Dewan kepada kesekjenan untuk penggantian gorden dan vitrase di rumah jabatan yang sudah sangat tidak layak,” tutur Indra, Senin (29/3/2022).
Indra menuturkan, pengadaan gorden di rumah jabatan anggota Dewan terakhir dilakukan pada 2009, artinya sudah 13 tahun gorden di sana tak diganti hingga kondisinya sudah tidak layak pakai.
Karena kondisinya sudah tidak layak, sebagian anggota Dewan pun memilih untuk mencopot dan membuang gorden di rumah jabatan mereka.
“Sebagian besar (rumah) itu gordennya tidak ada, sebagian itu hilang dan dibuang karena memang sudah lapuk dan sangat tidak memadai. Saya enggak tega menyampaikan itu, sudah 13 tahun itu sudah seperti kain pel sebenarnya,” jelas Indra.
(Red)