Bandung, Sambasnews.id – Pada hari ini (28/11) dilaksanakan Panen Perdana Padi Unggul Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) 01 dan 02 di kawasan pertanian Ciherang Banjaran Kabupaten Bandung.
Andri Perkasa Kantaprawira Ketua Gerpis mengatakan bahwa padi unggul yang akan dipanen merupakan perkawinan padi kabuyutan dengan hasil penelitian teknik tanam Hazton dan Salibu.
Padi unggul ini dapat meningkatkan produksi dan efektivitas sistem tanam, membantu ketahanan pangan serta peningkatan pendapatan petani.
Padi Gerpis merupakan inovasi dari pengalaman dan ketelitian Pokja Agraria Gerpis yang dikolaborasikan dengan teknik tanam Hazton. Teknik ini mengunakan benih tua dengan tanam benih 20-30 benih per tegel. Penemunya adalah Hazairin dan Anton (Hazton) dengan praktek tanam petani di Ciomas-Banten.
Teknik ini dipadukan dengan teknik tanam Salibu yakni tanpa tandur. “Hasilnya, dapat meningkatkan produksi dan efektivitas sistem tanam untuk ketahanan pangan negeri dan peningkatan pendapatan petani,” ujar Andri.
Teknik Hazton dan kemudian digabungkan dengan Salibu akan memperpendek masa tanam dan mengurangi biaya produksi karena tidak memerlukan benih lagi dan tanpa tandur. Dengan sistem irigasi yang baik seperti di Ciherang setahun bisa 4-5 kali panen. “Berarti produktivitasnya tinggi. Salibu biasanya untuk 3 kali panen, panen keempat harus benih awal lagi,” timpalnya.
Keunggulan varietas padi ini bisa dilihat dari jumlah malai padi biasa memiliki 28 rumpun sementara Padi Gerpis lebih dari 60 rumpun.
Ia juga menambahkan, Padi Gerpis sangat ramah lingkungan. Dalam pemupukannya menggunakan jerami dengan tambahan mikroorganisme sehingga merupakan bauran dari kimia dan organik. “Alhamdulillah pada hamparan sawah Gerpis, ekosistem mulai hidup lagi. Burung kuntul sudah datang lagi. Artinya tutut, belut, kodok dan lain-lain berkembang normal,” tegas Andri.
Luas lahan sawah yang sekaligus sebagai laboratorium Gerpis di Ciherang adalah 13,5 Ha, cukup untuk melakukan banyak inovasi dalam mempersiapkan pengembangan pertanian.
Adapun padi yang akan dipanen perdana ini jenis padi Gerpis 01 setara pandawangi, Gerpis 02 setara Ciherang, Ketan Galuh dan padi super premium padi Gembar.
Dalam sambutannya Ridwal Kamil Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa Pandemi membawa hikmah baik yang negatif maupun yang positif.
Salah satu hikmah yang positif diantaranya penegasan bahwa ekonomi yang tangguh adalah ekonomi pangan sehingga hal inilah yang membuat kita bergerak ke urusan pangan.
Karena hal yang menjadi urusan paling penting 30 tahun kedepan adalah issue urusan pangan, air dan energi.
Kita sangat memiliki potensi di 3 issue itu tinggal bagaimana pemegang kebijakan mengelola kelebihan yang kita miliki dengan lebih baik dan benar.
Selain itu sebagai tokoh yang fokus pada energi terbarukan, Kang Emil menyampaikan tentang upaya untuk memaksimalkan energi terbarukan dan ramah lingkungan.Hal ini sangat memungkinkan atas kondisi alam di Indonesia.
Selain itu beliau menyatakan sebagai gubernur pertama yang menggunakan mobil listrik, ini dilakukan sebagai bagian dari keberpihakan terhadap perubahan gaya hidup yang berpijak pada keselarasan alam.
Hadir dalam kegiatan tersebut beberapa tokoh diantaranya Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes. Anggota DPD RI dari Jawa Barat, Iwan Sulanjana, Kurnia Fajar Dirut PT.Agto Jabar, Ketua Kwarda Jabar Athalia Kamil, Dindin S Maolani, Avi Taufik.
(Kang Amat)