Sebagai informasi, Sebanyak 26 siswa dan orang tua hadir mengikuti kegiatan trauma healing dengan antusias. Pemberian healing dibagi menjadi dua tim yakni bagi orang tua dan siswa yang diberi pendampingan oleh tim Puspaga, Pandawa serta konselor psikologis.
Langkah awal para orang tua diminta untuk mengisi kuisioner yang diberikan oleh tim pendampingan berupa beberapa pertanyaan terkait sikap dan tingkah laku anak setelah kejadian. Lalu dibagi menjadi beberapa tim untuk mendapatkan konsultasi lebih lanjut.
Sementara bagi siswa, penyembuhan melalui bermain yang bisa mengembalikan kebahagiaan. Diawali dengan tepuk semangat dan permainan anak-anak yang bisa mengundang rasa senang dan tawa di lapangan sekolah serta ruang kelas.
(Red)