Siap-siap !! 2022 Akan Ada Kurikulum Baru

Jakarta, Sambasnews.id – Sebagai sebuah pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, kurikulum memiliki peranan strategis dalam pencapaian target dan tujuan pendidikan.
Di Indonesia sendiri ada beberapa kurikulum yang pernah diterapkan dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah kurikulum 1947, kurikulum 1994, kurikulum 2006, hingga kurikulum 2006, kurikulum KBK, kurikulum KTSP dan kurikulum 2013.

Anindito Aditomo Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud

Pada tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berencana menawarkan kurikulum baru yang lebih fleksibel. Hal tersebut diungkapkan oleh Anindito Aditomo Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, melalui akun Instagram pribadinya.

Bacaan Lainnya

“Seperti disampaikan Mas Menteri dalam Perayaan Hari Guru Nasional, mulai tahun depan Kemendikbud Ristek akan menawarkan kurikulum yang lebih fleksibel,” tulisnya dalam akun @ninoaditomo, Selasa (30/11).

Tidak Terlalu Padat muatan Materi kurikulumnya ungkap Nino, sapaan akrabnya. Dirinya pun mengatakan kurikulum tahun 2022 tersebut akan lebih berfokus pada materi yang esensial dan tidak terlalu padat materi.

Menurutnya, kurikulum yang berfokus pada materi esensial sangat penting agar guru memiliki waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi. “Jadi bukan sekadar kejar tayang materi yang ada di buku teks,” ujarnya.

Nino juga menjelaskan bahwa kurikulum yang masih prototipe ini sedang diterapkan secara terbatas di 2500-an sekolah di seluruh Indonesia melalui Program Sekolah Penggerak.

Diakui Nino, mungkin belum banyak mengetahui bahwa sekolah-sekolah peserta program ini mencerminkan keragaman yang ada di sistem pendidikan kita.

Bahkan sebagian besar bukan sekolah yang biasa dianggap favorit atau unggul serta bukan sekolah yang punya fasilitas yang berlebih. “Banyak yang justru kekurangan secara sarana-prasarana. Sebagian juga berada di daerah tertinggal,” jelasnya.

Nino mengakui bahwa penerapan secara terbatas ini merupakan tahap penting dalam pengembangan kurikulum. Sebab, uji coba di sekolah yang beragam akan memastikan bahwa kurikulum yang sedang dikembangkan memang bisa diterapkan di berbagai kondisi.

Iwan Hermawan Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat

“Uji coba tersebut juga memberi insight tentang bagaimana guru memaknai dan menerapkan sebuah kurikulum,” tuturnya.

Selain itu para guru di seluruh Indonesia memegang peranan penting untuk melakukan evaluasi. Terlebih evaluasi tersebut dilakukan dalam konteks nyata. Hal ini akan melengkapi model uji publik yang biasanya didominasi oleh akademisi dan pengamat yang hanya melihat dokumen kurikulum saja.

“Bagaimana hasil evaluasinya? Detailnya sedang diolah oleh tim, tapi secara keseluruhan sangat positif!” pungkas Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemdikbud Ristek itu, ungkap Nino.

(Kang Amat)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar