“Pertama, soal kepala IKN masih gelap gulita. Semua pihak bicara. Dulu presiden bilang calon kepala IKN adalah kepala daerah berlatar belakang arsitek. Saat ini pimpinan komisi II DPR dari partai koalisi pemerintah ngasih bocoran. Kriterianya beda dengan presiden karena sosoknya senior, berpengalaman, dan bisa buka komunikasi ke semua pihak,” kata Adi saat dihubungi, Jumat (18/2).
Adi menduga, dari 2 perbedaan kriteria itu, ada 2 nama yang paling memungkinkan. Dia menyebut kedua orang itu adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan menteri kabinet Jokowi, Bambang Brodjonegoro.
“Presiden bilang calon kepala IKN adalah kepala daerah berlatar belakang arsitek. Di situlah muncul nama RK menguat. Kalau mau dispekulasikan sepertinya ada 2 nama yang menguat. Ridwan Kamil dan Bambang Brodjo,” ucapnya.
Lebih lanjut, pakar politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini menjelaskan alasannya menduga Ridwan Kamil salah satu yang mungkin dipilih Jokowi lantaran masuk kriteria sebagai kepala daerah memiliki latar belakang arsitek. Namun, kata dia, RK terbentur kepentingannya sebagai Gubernur Jawa Barat dan panggung politik di 2024.
Baca juga: Para Abdi Negara Akan Hijrah ke IKN, Anggaran Mencapai 5,5 M
“RK masuk nominasi karena latar belakangnya sebagai arsitek dan bisa bawa Jabar berkembang dengan baik. Problemnya, bagi RK tak mudah meninggalkan Jawa Barat karena takut dituding khianati rakyat jadi gubernur tak sampai tuntas. Termasuk RK bisa kehilangan panggung politik jika urus Ibu Kota baru yang masih memulai dari nol,” ujarnya.