Ia mengatakan, pada malam harinya AW menonton film action tentang pembakaran gedung. Sehingga, muncul niat balas dendam untuk membakar sekolahnya.
Keesokan harinya, lanjut Boy, AW berangkat ke sekolah dengan membawa patahan obat nyamuk dimasukkan ke dalam saku.
“Dalam perjalanan, pelaku mengisi bensin satu liter untuk sepeda motornya. Pelaku juga membeli satu kotak korek api, setelah itu baru berangkat ke sekolah,” imbuh Boy.
Setelah sampai di sekolah, kata Boy, AW mengambil bensin di sepeda motor lalu dimasukkan ke dalam plastik. Dia kemudian naik ke kelas 7.5 menyiramkan bensin ke kursi dan meja di dalam kelas.
Plastik bekas bensin ditaruh di atas meja, lalu membakar obat nyamuk.
“Pelaku setelah membakar obat nyamuk, mengikuti pelajaran sekolah di kelas 7.2. Sekitar jam satu siang, ada siswa berteriak kebakaran. Para guru yang mendengar teriakan siswa langsung bergegas memadamkan api,” tutur Boy.
Beruntung, api bisa cepat dipadamkan sehingga tidak sampai melahap bangunan sekolah. Api hanya membakar beberapa kursi dan meja.
Setelah itu, seluruh siswa dikumpulkan guru untuk menanyakan siapa yang membakar sekolah.
Hanya saja, tidak ada satupun siswa yang mengaku.
“Setelah guru mengecek rekaman CCTV, terlihat sekitar pukul 07.00 WIB, pelaku bersama seorang temannya duduk di depan kelas yang terbakar,” ujar Boy.