“Kan biasanya program-program dilakukan hanya untuk jarak waktu lima tahun. Lalu, ketika banjir terjadi 10 tahun kemudian otomatis menjadi tak tertampung sehingga air meluap. Itulah yang biasa menjadi ancaman daerah berkembang atau kota metropolitan, seperti Bandung dan lainnya akibat pertumbuhan penduduk yang butuh lahan dan beralih fungsi,” ujarnya.
Dia pun menyarankan pemerintah ketika mengatasi masalah banjir perlu mengatasi dengan cara preventif bukan kuratif.
“Kalau dengan cara kuratif itu kan membangun infrastruktur. Justru yang lebih pentingnya adalah cari tahu penyebab banjir itu. Kan sejauh ini yang saya lihat penyebabnya tak diatasi. Jadi, di masa ke depannya akan terus terulang banjir dan banjir,” katanya.
Pegiat lingkungan dan pelestarian alam sekaligus Ketua BP FK3I Jabar, Dedi Kurniawan menilai persoalan banjir di Bandung Selatan Kabupaten Bandung ialah terletak pada tata ruang yang tak mampu menampung dan mendukung lingkungan yang artinya sudah tidak seimbang sehingga perlu dilakukan penataan tata ruang dalam pembangunan infrastruktur.