“Solusi penanganan (banjir) tak bisa dilakukan hanya pendekatan teknis namun kultur sosial budaya dan kesadaran masyarakat perlu ditanamkan. Bicara masalah danau retensi perlu dikaji menyeluruh bukan secara parsial dengan berlomba-lomba pamer membuat kolam retensi tanpa kajian komprehensif,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, ruang serapan penting diperhitungkan walau dianggap kecil dan sulit karena masalah perilaku baik perilaku masyarakat yang sudah merasa modern atau perilaku kebijakan di desa sampai tingkat kabupaten/kota.
(Red)