“Tidak Ada Perumpamaan Dalam Panggilan Adzan, Sebab Ribut Pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas”

Apa yang terjadi atas pernyataan seorang Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama Republik Indonesia yang memperupamakan ” Panggilan suara Adzan ” dengan ” Gongongan Anjing ” dan ” Bisingnya suara Truk ” yang berdampak menghadirkan banyaknya cibiran, cacian dan bahkan protes itu dikarenakan kekurang-baikan dirinya dalam menggunakan kecakapan berbahasa secara emosional dan kondisional.

Bacaan Lainnya

Kekurangan hati-hatian seorang Yaqut dalam memilih kalimat perumpamaan pada akhirnya menjadi bara api yang membakar dirinya.

Karena kalimat yang digunakan berbentuk kiasan/perumpamaan, maka ada makna tersendiri yang disesuaikan dengan penggunaan kata dalam kalimat tersebut berdasarkan situasinya, namun semestinya memilih kalimat perumpamaan haruslah penuh kehati-hatian agar tidak ada pihak yang secara emosional merasa terganggu.

Rahmat Suprihat

Dan yang paling fatal dari pernyataan Pa Menteri memperumpamakan Suara Adzan dengan jenis suara-suara yang lain, padahal menurut penulis tidak ada satu perumpamaan suara apapun yang bisa dibandingkan dengan suara adzan.

Apapun alasannya yang dapat diungkapkan untuk meluruskan makna kalimat yang dilontarkan namun sebagai sebuah konsekuensi logis yang harus diterima oleh sang Menteri itu adalah fakta yang tidak bisa dielakan.

Mulutmu harimaumu maka jagalah kebaikan berbicara dengan segenap kehati-hatian menempatkan kata/kalimat sesuai peruntukan dan psikologis yang ada.

 

 

(Kang Amat)

Pos terkait