JAWA TENGAH, SAMBASNEWS.id – Berawal dari rasa risih terhadap asap rokok, bocah SMP di Pekalongan, Jawa Tengah menciptakan alat teknologi yang inovatif. Dia memberi nama alat itu sebagai ‘say no smoking detector’.
Dirangkum dari berbagai sumber, Rasyid bahkan meraih penghargaan International Exhibition for Young Inverntors (IEYI) World Virtual Contest 2020. Saat itu Rasyid baru berusia 12 tahun dan duduk di kelas 7.
Semua bermula ketika Rasyid resah saat berada di situasi penuh dengan asap rokok. Dimana orang-orang dewasa tetap merokok meski di sekitarnya terdapat anak-anak.
Karena usianya yang masih di bawah umur, Rasyid tentu tidak enak untuk menegur orang-orang dewasa yang tengah merokok tersebut. Dari situ dia terpikir untuk menciptakan inovasi.
Rasyid sendiri gemar terhadap hal-hal yang berbau robotik dan elektronik sejak di sekolah dasar. Ia juga pernah mengikuti kursus robotic di Robota Robotich School Pekalongan.
Kegemarannya terhadap elektronik dan robotik itu mendukung idenya untuk mencitpakan alat anti asap rokok. Dia pun berhasil membuat alat yang sepintas mirip speaker mini tersebut pada 2019 saat masih duduk di kelas 6 SD.
Alat itu dilengkapi dengan sensor Mq135 yang fungsinya untuk membaca kualitas udara di sekitar. Apabila kualitas udara baik maka tegangan keluaran sensor kecil. Sebaliknya, jika kualitas udara tidak baik karena banyak polusi dalam hal ini asap, maka tegangan keluaran akan besar.
Baca berita dihalaman selanjutnya…
