XTC Bertransformasi butuh ruang kegiatan positif “Harus Ada Peran Serta Pemerintah”

BANDUNG, SAMBASNEWS.ID – XTC lahir pada tahun 1982, Pendiri terdiri dari 4 orang yaitu Ivan Rifky Kabira (Masbon), Kuat Suharjono (U’ang), Agung Wijanarko (Encoem) dan Irvan Hadisiswanto (Zipponk), mereka berempat itu adalah teman bermain, main bola main sepeda, dan nama XTC itu semakin terus berkembang dan puncaknya di masa 90’an.

Kemudian di sepakati nama nya XTC merupakan singkatan dari Exalt To Coitus, namun berjalan nya waktu pada tahun 1990an berubah menjadi Excalt To Creativity (menggandrungi kreativitas),” ucap Ketum XTC Indonesia Donny Akbar ketika di temuin sambasnews.id di Jalan, Unpar II No. 22, Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi-Jawa Barat hari Jumat, 2 April 2022, dalam waktu yang sama lagi acara podcast dengan mahasiswi UNPAD jurusan Jurnalistik.

Bacaan Lainnya

“Mulai berkembangnya XTC pada tahun 1990an dan saya sendiri bargabung pada tahun 1994 dan di situlah saya mengenal XTC dan culture pengenalan anggota dan untuk penerimaan anggota baru harus melalui ospek dan sampai saat ini sebagian daerah masih menggunakan budaya ospek.

“Dengan usia XTC sudah 40 tahun kita merubah budaya culture penerimaan anggota yaitu melalui Diklat Kaderisasi dan Kepemimpinan.
Di masa kepemimpinan saya telah melakukan Diklat tersebut dan bekerjasama dengan TNI-Polri.
Dari Diklat itu ada tingkatan nya antara lain tingkat tingkat Pertama, Madya dan Utama dan kami sudah melaksanakan pelatihan tersebut,” Ujarnya.

XTC Indonesia telah bertransformasi menjadi Ormas, namun stigma di masyarakat yaitu sebagai kelompok liar dan pembuat onar, dan kami buktikan di tahun 2019 kita sudah menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Hotel Luxury Trans Bandung, dan itu menjadi tolak ukur bahwa XTC serius melakukan perubahan dengan anggaran pembiayaan untuk acara itu murni dari partisipasi dan swadaya dari XTC dan sama sekali tidak ada bantuan dari pemerintah, untuk acara Munas itu menghabiskan biaya sangat besar” imbuhnya.

Anggota XTC Indonesia sudah terdata di 18 Provinsi, dan di 7 Negara antara lain, Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong, Korea selatan, Jepang dan Saudi Arabia.
Dan kami terus melaksanakan program-program kerja dan disaat terjadi penyebaran wabah nasional yaitu covid-19 maka berdampak pada pelaksanaan rencana program dan kegiatan yang sudah disusun.

Program utama kami yaitu melakukan pendataan ulang dengan sensus keanggotaan melalui registrasi secara online, registrasi secara online ini kita perlu lakukan karena pada tahun 2017 di ulang tahun nya yang ke 35 Tahun, XTC mendapatkan penghargaan dari Original Rekor Indonesia Award yaitu sebuah organisasi yang memiliki jumlah anggota terbanyak yaitu 45 Juta anggota.
Dengan menerima penghargaan itu tentu menjadi motivasi bagi XTC untuk membuktikannya salah satu caranya dimulai dengan melakukan pendataan ulang.

“XTC adalah organisasi terdepan yang melakukan digitalisasi diantaranya sensus keanggotaan secara online, penerapan sistem qrcode dalam identitas anggota seperti KTA dan seluruh atribut anggotanya. Saat ini anggota xtc dapat melakukan heregistrasi online via link form.xtcindonesia.org dan harapan kedepan bisa lebih optimal dalam pengembangan aplikasinya.
XTC, Brigez, Moonraker dan GBR yang telah bertransformasi menjadi LSM/Ormas itu satu genre dan berbeda dengan ormas yang lain, dimana kita yang satu genre ini baru disiapkan rumah dan aturannya setelah puluhan tahun berjalan sementara ormas lain sejak pembentukan sudah disiapkan rumah dan aturannya, jadi wajar saja anggota XTC, GBR, Moonraker dan Brigez baru mulai beradaptasi dengan sesuatu hal yang baru yaitu aturan organisasi.

Perubahan perilaku setiap individu atau kelompok harus diapresiasi oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dan itu sebagai tugas bersama. “XTC Indonesia sedang melakukan perubahan perilaku dan proses itu harus dilakukan bertahap tidak mungkin sekaligus namun perlu dukungan dan do’a dari masyarakat dan pemerintah agar tujuan baik ini segera terwujud. Perlu saya ingatkan kepada seluruh pemangku kekuasaan di negeri ini dan juga masyarakat bahwa persoalan ini menjadi tugas kita bersama bukan hanya tugas pengurus organisasinya saja karena kami pengurus ( XTC, GBR, BRIGEZ dan M2R) memiliki banyak keterbatasan dalam mempersiapkan ruang kegiatan-kegiatan positif sebagai sarana merubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru yang lebih baik. Maka perlunya ada campur tangan dari pemerintah sebagai fasilitator untuk ruang kegiatan-kegiatan tersebut agar anggota 4 pilar ini lebih produktif menjadi pemuda-pemudi yang bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Apalagi anggota 4 pilar ini diisi oleh kaum muda zelenial dan milenial.” Tutur Donny Akbar

Anggota XTC Indonesia mayoritas remaja dan pemuda maka dari itu perlu dukungan dari masyarakat dan pemerintah terutama dukungan pemerintah daerah yaitu Gubernur dan Kepala Daerah di wilayah Kota/Kabupaten terkhusus di wilayah Jawa Barat sebagai basis 4 Pilar ini. Sementara di provinsi lain mereka (4 pilar) ini mampu saling bersinergi satu sama lain dan mulai membangun komunikasi dengan muspida setempat.

Terkhusus di Jawa Barat akan kami upayakan lebih optimal dalam upaya pembinaan dan pemberdayaan anggota melalui bidang-bidang yang telah dibentuk DPP XTC Indonesia, antara lain Bidang Humas dan Informatika, Bidang Hubungan Luar-Negeri, Bidang Organisasi dan Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK), Bidang Seni Budaya Pariwisata, Bidang Pemuda dan Olahraga, Bidang Otomotif, Bidang Pendidikan, Bidang Sumber Daya Manusia dan Tenaga Kerja, Bidang Sosial Politik dan Bidang Kesehatan, Bidang ekonomi, Bidang Keagamaan dan Bidang Pemberdayaan Perempuan. Kami sudah terorganisir dan hampir semua bidang ada dan mungkin sama dengan bidang-bidang bentukan pemerintahan, ormas ataupun LSM lainnya,” terang nya.

Pemerintah harus memberikan solusi kongkrit dalam persoalan isu kelompok motor yang meresahkan. “Jika Pemerintah serius dalam menangani isu kelompok motor yang membuat keonaran hingga kejahatan maka harus serius melakukan upaya pembinaan dengan memberikan solusi dan aktifitas kegiatan-kegiatan yang konkrit agar mereka terarahkan dan tidak membuat keributan atau keonaran lagi.
Oleh karenanya ajak kami dialog untuk membantu mengatasi persoalan yang sudah puluhan tahun belum juga tuntas. Kami yang sudah bertransformasi akan terkena imbasnya dari ulah oknum-oknum yang mengatasnamakan kelompok motor yang masih sering melakukan keributan, keonaran dan tindak kejahatan.” Tegasnya.

“Saya pernah tinggal di Korea Selatan selama 10 tahun, dan pengalaman hidup disana saya jadikan pelajaran untuk perubahan di negeri sendiri, apapun yang baik disana maka saya berkeinginan menerapkannya disini (Indonesia), Saya mencobanya dulu di organisasi XTC karena saya sekarang memiliki kekuasaan dan tanggung jawab besar sebagai pemimpin,” Sambungnya.
“Di Korea Selatan itu, kami sebagai warga negara asing mendapatkan perlakuan dan perlindungan yang sama dengan pribumi. Masalah Keamanan/ hukum, Sosial dan ekonomi itu adil dan merata. Menurut saya kuncinya ada dalam penegakan hukum, dimana aturan disana dipatuhi dan penegak hukumnya pun tegas dalam pelaksanaanya. Begitupun jika aturan di indonesia ditegakan dan penegak hukumnya tegas dalam melaksanakan tugasnya maka saya yakin Indonesia akan lebih cepat maju karena kemakmuran dan keadilan akan dirasakan oleh seluruh rakyat indonesia.” Kata Kang Donny Akbar sebagai orang nomor 1 di XTC saat ini.

“Saya rasa ketika eksekutif atau legislatif di indonesia melakukan study banding ke negara lain dengan waktu sedikit dan terbatas maka saya bisa pastikan tidak akan mampu mengetahui banyak hal baik disana untuk diterapkan di negeri sendiri, itu terbukti dengan lambatnya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di berbagai aspek kehidupan di negara kita” Lanjutnya.

Donny Akbar sebagai Ketua Umum XTC periode 2019-2024 melakukan gebrakan salah satunya dengan pelaksanaan program asuransi di organisasinya.
“Kami telah melaksanakan salah satu program kepada anggota XTC yaitu apabila ada anggota yang meninggal dunia, maka ahli warisnya akan kami berikan santunan, namun program ini masih terbatas karena hanya diperuntukan bagi anggota XTC yang memiliki KTA dengan fasilitas perlindungan jiwa yang telah ditentukan batas waktunya. Namun kami berupaya melakukan lobi-lobi dengan siapapun stake holder di negeri ini agar mau berpartisipasi memberikan dukungan bantuan dalam program ini, agar manfaat ini dapat diterima oleh lebih banyak lagi anggota XTC” tandasnya.

“Mengenai tertib administrasi, harapannya agar seluruh pengurus yang ada di pulau Jawa ataupun di luar Jawa apabila sudah mendapatkan legalitas agar secepatnya dilaporkan untuk didaftarkan ke Kesbangpol di wilayahnya masing-masing untuk mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT), jika hal itu sudah dilakukan maka hak untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dari pemerintah itu ada. Namun meski organisasi sudah terdaftar di Kemenkumham tapi tidak melaporkan dan mendaftarkannya ke kesbangpol itu tetap sah dan legal tetapi tidak memiliki hak untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah,” Pungkas Donny Akbar.

Di tempat yang sama Wildan Mukhlisin, S.H. Menyatakan, “saya mengajak kepada seluruh stake holder, pendiri, sesepuh, para ketua dan anggota, kami ini ingin membawa XTC kearah yang lebih baik dan mengajak mari bergerak untuk lebih serius aktif memberikan kontribusi baik tenaga, pikiran, waktu hingga finansialnya. Dan saat ini apabila terjadi peristiwa hukum melibatkan anggota XTC maka akan kita upayakan pendampingan hukum. Dan jika ada, contoh anggota XTC yang menjadi korban kriminalisasi pihak lain maka saat ini lebih mengedepankan proses hukum ketimbang melakukan pembalasan serangan balik seperti dulu, itupun langkah-langkah nya harus sesuai arahan dari Ketua Umum Kang Donny Akbar, karena beliau sebagai penanggung jawab tertinggi saat ini”.

Kejadian-kejadian kenakalan remaja yang menggunakan atribut XTC Indonesia akan berkurang dengan penegakan aturan organisasi dan kemampuan pengurus dalam mengadakan ruang kegiatan-kegiatan positif jadi agar di ketahui oleh masyarakat dan khalayak luas bahwa Kang Donny ini serius membuat perubahan agar pemuda-pemuda XTC Indonesia ini betul-betul bisa lebih produktif, kreatif menghasilkan karya-karya yang baik yang bermanfaat bagi banyak orang.” pungkas Sespri Ketua Umum XTC Wildan Mukhlisin, S.H.

 

 

(Mustopa)

Pos terkait