Kondisi ini menurutnya berbahaya jika diteruskan, jika tidak ada instruksi dari Pemkot Bandung untuk menyetop PTM.
BACA JUGA: FAGI Mendesak Sekolah Di Kota Bandung Untuk Segera Melaksanakan PJJ
“Sekolah akan terus berjalan, dan di situ akan berkeliaran para siswa, guru, TU, dan petugas lainnya, yang positif tapi belum di-swab atau PCR. Sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan penyebaran dan menyebabkan klaster sekolah.” jelasnya.
“Dan jika terjadi klaster sekolah, ini akan jadi menyebar menjadi klaster rumah tangga. Ketika siswa di rumah OTG ada orang tua yang berusia lanjut, yang kemungkinan komorbid.” lanjut Iwan.
Iwan pun mengutarakan pihaknya sudah mencoba berkonsultasi dengan piimpinan DPRD Kota Bandung.
Disebutkannya Ketua DPRD Kota Bandung sudah menyampaikan hal tersebut kepada plt wali kota untuk mengehentikan PTMT dan menggelar PJJ dua pekan ke depan.
“Pak Tedi Rusmawan (Ketua DPRD), beliau sepakat sangat menyetujui untuk Kota Bandung segera menghentikan PTMT dan diganti PJJ, akhir minggu Februari hingga awal Maret selama dua pekan.” tutur Iwan.
Sebelumnya, hal yang sama dikemukakan oleh Iwan terkait desakan penghentian PTMT ini.
“Melihat kondisi perkembangan varian Omicron di Bandung yang semakin meningkat, dan hampir tiap sekolah ada yang positif. Bedanya, ada yang dites swab secara acak, ada yang tidak.” pungkas Iwan, Senin (7/2).
(Red/westjavatoday.com)
