“Kalau Ganjar dia mengolah isu Jawa Tengah lalu dibawa ke nasional, RK juga demikian. Nah kalau Dedi Mulyadi saya melihat dia ingin dikenal sebagai tokoh genuine Jawa Barat,” kata Muradi.
Dia menilai jika Dedi Mulyadi ingin mulai bermain di bursa calon Presiden maka harus mengikuti langkah tokoh lainnya. Mengolah isu lokal menjadi isu nasional. “Misalnya dia bergerak ke Bali, atau lainnya,” kata Muradi.
Namun terlepas dari hal itu Muradi menilai Dedi Mulyadi terdongkrak elektabilitasnya sebagai imbas popularitas media sosial yang dimilikinya.
“Lihat saja kanal Youtube miliknya, itu kan diikuti jutaan orang. Itu poin penting dari publikasi Dedi Mulyadi. Jadi menurut saya hal wajar jika kemudian nama Dedi melambung bahkan mengalahkan Ketua Umum Golkar Airlangga,” kata Muradi.
Muradi menambahkan adalah sesuatu yang wajar jika elektabilitas atau popularitas Airlangga kalah oleh Dedi, karena Airlangga masih berkiprah dengan cara-cara offline.