SAMBASNEWS.id – Massa dari Aliansi Aktivis Anak Bangsa menggelar aksi unjuk rasa guna mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) guna mengusut tuntas dugaan mafia proyek corporation di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Barat yang digelar di Gedung Sate dan DPRD Provinsi Jawa Barat, Selasa 9 Juli 2024.
Koordinator Aksi Agus Satria menyatakan bahwa komitmen Pemerintah Pusat dalam rangka revolusi mental termasuk pembinaan dan pengawasan terhadap Aparatur Negara yang bersih dan bebas KKN dalam penegakan supremasi hukum, haruslah kita dukung bersama dalam bentuk aksi kongkrit dalam upaya melakukan pencegahan berbagai penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang pengkhianatan terhadap aspirasi, amanah dan nurani bangsa.
Apresiasi dan dukungan dari segenap jajaran pemerintah sangat diperlukan agar kinerja dan pertanggungjawaban publiknya bisa diakses dan selalu dikontrol masyarakat, setidaknya hak publik atas informasi yang dimiliki masyarakat melalui lembaga sosial kontrol, demikian juga halnya Kami Aktivis Anak Bangsa dari tugas pokok dan fungsi kami sebagai sosial kontrol, tutur Agus Satria.
Aksi unjuk rasa/demonstrasi damai demi memastikan penegakan hukum di negeri tercinta ini. Kami, para penggerak perubahan yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Anak Bangsa mengamati dan mengawasi bahwasannya per hari ini Pemprov Jawa Barat sedang dalam kondisi darurat korupsi, banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Pemprov Jawa Barat sehingga menjadikan kerugian keuangan negara serta merugikan masyarakat secara tidak langsung.
Aksi unjuk rasa Aliansi Aktivis Anak Bangsa ini diisi dengan orasi, drama teatrikal, penandatanganan petisi serta pelemparan telur oleh para pengunjuk rasa ke halaman DPRD Provinsi Jawa Barat. Dan koordinator aksi ini terdiri dari Agus Satria, Adhie Wahyudi, Dena Hadiyat, serta Wanda Vindi Athoriq.
(Dadan Sambas)